Emas naik tipis setelah penurunan empat hari berturut-turut. Penurunan tersebut merupakan yang terburuk sejak Maret, mencapai 3,3%. Emas naik 0.4% menjadi $1.431.20 per ons, sedangkan emas untuk pengiriman Juni naik 0.2% menjadi $1.427 per ons. Volume kontrak di Shanghai Gold Exchange, pasar tunai terbesar di Cina, naik menjadi 11.481 kg, setelah sebelumnya sebesar 9.816kg pada 13 Mei,  yang merupakan level terendah dalam satu bulan.

Emas telah turun sebanyak 15% tahun ini, jatuh ke pasar bearish bulan lalu karena beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai safe haven. Sementara dolar tahun ini telah menguat 4.9% terhadap enam mata uang utama.

Disisi lain, perak mengalami penurunan 0.4% menjadi $23.323 per ons, Paladium merosot 0.9% menjadi $724.13 per ons, dan platinum mengalami sedikit perubahan menjadi %1.501.85 per ons. 

Emas diperdagangkan dekat low 1 bulan akibat George Soros dan Blackrock Inc. memotong investasi bursa emas mereka, emnambahkan tanda bahwa permintaan investasi makin pudar akibat rally pada pasar ekuitas US. Spot emas tidak banyak berubah pada $1391.60 per ons pagi hari seis Asia, setelah melemah 0.4% ke $1387.30, level terendah sejak 19 April. Harga melemah untuk 5 hari berturut-turut mencatat pelemahan terburuk sejak Febuari.  Emas kontrak Juni turun 0.2% ke $1393 pada platform Comex, mencatat pelemahan 6 hari berturut-turut dan terburuk sejak Desember 2011.

Soros Fund Management LLC menurunkan investasi emas mereka, untuk kuartal kedua nya tahun ini berdasar berita kemarin. Dana yang dikelola oleh Northern Trustdan Blackrock juga menyusut. Paulson & Co, pengelola investasi emas terbesar mempertahankan investasi mereka, sementara Schroder Investment Management Group membeli investasi emas. Jumlah total simpanan investasi emas turun 16% tahun ini berdasar data Bloomberg.

Emas diperdagangkan dekat low 1 bulan akibat George Soros dan Blackrock Inc. memotong investasi bursa emas mereka, emnambahkan tanda bahwa permintaan investasi makin pudar akibat rally pada pasar ekuitas US. Spot emas tidak banyak berubah pada $1391.60 per ons pagi hari seis Asia, setelah melemah 0.4% ke $1387.30, level terendah sejak 19 April. Harga melemah untuk 5 hari berturut-turut mencatat pelemahan terburuk sejak Febuari.  Emas kontrak Juni turun 0.2% ke $1393 pada platform Comex, mencatat pelemahan 6 hari berturut-turut dan terburuk sejak Desember 2011.

Soros Fund Management LLC menurunkan investasi emas mereka, untuk kuartal kedua nya tahun ini berdasar berita kemarin. Dana yang dikelola oleh Northern Trustdan Blackrock juga menyusut. Paulson & Co, pengelola investasi emas terbesar mempertahankan investasi mereka, sementara Schroder Investment Management Group membeli investasi emas. Jumlah total simpanan investasi emas turun 16% tahun ini berdasar data Bloomberg.

Untuk jangka intraday tampak terjadi pergeseran momentum pada perdagangan emas. Harga emas (XAUUSD) secara perlahan kembali bergerak turun dan saat ini semakin mendekati support 1456.30 dan 1440.30.

Pada kerangka waktu yang lebih besar memang saat ini harga emas masih konsisten bergerak di dalam pola konsolidasi yang berpotensi membentuk sebuah expanding triangle dengan batasannya saat ini berada di 1431.60 dan 1488.15.

Kembali pada grafik intraday, selama harga emas bergerak di bawah zona 1470.00, trend intraday akan cenderung ke arah bawah.

Harga emas mencetak kenaikan untuk kedua kalinya dalam 2 sesi dalam ekspektasi Cina akan mengumumkan kebijakan stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan permintaan atas emas sebagai safe haven. Indeks PMI non-manufaktur HSBC Cina turun menjadi 51.1 bulan lalu dari 54.3 di bulan Maret. Melambatnya tingkat pertumbuhan tahun ini mungkin akan menjadi “berkah tersembunyi” karena kebijakan moneter masih akomodatif, ucap Citigroup Inc.. Tingkat permintaan safe haven emas juga meningkat setelah Siria menuduhIsrael atas serangan udara di dekat Damascus, meningkatkan resiko konflik di kawasan yang lebih luas.

“Investor mengharapkan stimulus tambahan dari Cina,” ucap Frank Lesh, trader pada FuturePath Trading di Chicago. “Dan juga, ketegangan politik bagus untuk emas.”

Data inflasi rendah baru-baru ini tampaknya hanya “sementara”, kataJeffrey Lacker, presiden di Federal Reserve Bank of Richmond pada hari Jumat. Beberapa anggota Fed telah menyarankan bahwa Fed mungkin harus mengurangi lebih lanjut pelonggarannya untuk menjaga inflasi tidak jatuh terlalu rendah.

Namun Lacker mengatakan bahwa pembacaan inflasi baru-baru ini, yang mendekati 1% selama setahun terakhir, mungkin akan kembali ke level 2% pada tahun depan. Lacker tidak mengacu pada data NFP bulan April namun mengatakan tren struktural seperti populasi yang menua dan sedikitnya orang yang lebih muda yang memasuki pasar, hal tersebut tampaknya akan memainkan peranan penting pada partisipasi angkatan kerja. “Situasi ekonomi tidak seburuk yang anda pikir” kata Lacker.

” Tren tingkat pertumbuhan GDP saat ini adalah 2%, dan belum ada tanda-tanda untuk keluar dari jalur pertumbuhannya, bahkan untuk perjalanan setahun atau dua tahun kedepan, katanya. Lacker adalah oposisi dari program pembelian aset oleh Fed. Dia mengatakan bahwa program ini tidak mampu meningkatkan pertumbuhan dan hanya meningkatkan resiko yang terkait dengan proses jalan keluar.

Goldman Sachs telah melikuidasi posisi jual (sell) emas yang disarankan perbankan investasi terkemuka tersebut dua minggu lalu. Laporan riset Goldman Sachs menulis bahwa kejatuhan harga emas lebih tajam dari yang diantisipasi dan perusahaan telah melikuidasi posisi sell emas dengan keuntungan 10,4% di bawah target awal $1450. Pada 10 April silam, ketika emas masih diperdagangkan di kisaran $1560, Goldman memberikan rekomendasi jual emas.

Meski demikian, Goldman tetap pesimis dengan outlook logam mulia untuk jangka panjang. Laporan riset Goldman memprediksikan harga emas dapat diperdagangkan di level $1530 dalam 3 bulan, $1490 dalam 6 bulan, dan $1390 dalam 12 bulan. Goldman tetap mempertahankan target harga emas di $1450 untuk akhir tahun 2013 dan $1270 untuk 2014. "Kami masih memperkirakan berlanjutnya penurunan harga emas seiring berlanjutnya penurunan kepemilikan emas berbasis ETF dan juga terus membaiknya kinerja ekonomi AS," tulis laporan riset Goldman yang diperoleh CNBC.